hai hai...here i'm back again....hihi *ga tau diri ngilang mulu*
ok sekarang saya lanjutkan cerita yg dulu *doh ud jadul, kelamaan deh*...hehe
..........
Akhirnya, saya pun memberanikan diri tes FKUI n FKGUI. Rencana awal saya sih mau ikut SNMPTN, tapi ternyata juga ada UMB saat itu. Semua guru di bimbel saya menyarankan agar anak murid yang akan ikut SNMPTN juga mengikuti UMB ini, dan saya pun mendaftar ikut UMB.
Hari tes UMB telah tiba. Semua berjalan dengan lancar. Saya sedikit agak yakin bahwa paling tidak saya bisa diterima di FKGUI setelah mencocokkan jawaban saya dengan kunci jawabannya.
Di tengah masa penantian hasil UMB dan perjuangan saya masih mengikuti bimbel untuk SNMPTN, tiba-tiba saya diberi kabar oleh pihak STIE Trisakti bahwa ada tes untuk mendapatkan full scholarship. Wow, kuliah tanpa harus membayar sepeser pun, man!! Jelas, saya tergiur. Saya pun mendaftar dan harus buru-buru ke Jakarta untuk mengikuti tes itu. Saya tidak sendirian, saya bersama teman saya, Winny Malik. Dia juga mengikuti tes ini di mana juga ia sebenarnya sudah mendapat beasiswa uang masuk dan uang kuliah di semester pertama di STIE Trisakti. Yah, tentu saja dia ingin gratis sampai lulus!! haha...
Saat itu saya mengalami dilemma. Saya harus memilih antara STIE Trisakti dan SNMPTN. Tes STIE ada beberapa jenjang, di mana di setiap jenjang pesertanya terus dieliminasi. Orang yang tidak lulus di tes 1, tidak boleh ikut tes 2, dan seterusnya. Orang yang lulus hingga tes terakhir lah yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut.
Melihat jadwal tes itu, sangat tidak mungkin untuk saya mengikuti SNMPTN dan tes ke-2 STIE keduanya karena bentrok. Mau tidak mau, saya harus memilih jika saya lulus tes 1 STIE. Juga, saat itu saya menunggu hasil UMB.
Namun, kenyataan berkata lain. Ternyata, saya tidak harus memilih, saya tidak lulus di tes 1 STIE....Ugh, benar-benar menyakitkan! Tes logika & pengetahuan umum yang saya anggap gampang *dan sebenarnya memang gampang, namun saya saja yang ceroboh dan lelet* malah tidak lolos....=( Teman saya, Winny, lolos....tapi saya tidak...huhu
Jujur saja, saya benar-benar kecewa. Namun, ada hikmah baik dari hal itu yang saat ini sangat saya syukuri. Akhirnya, saya pun buru-buru mencari tiket pulang ke Jambi untuk mengikuti SNMPTN. Saya sudah daftar di UNJA jadi harus tes di Jambi, tidak di tempat lain.
Sebelum hari SNMPTN, ada hari pengumuman UMB *memang nih,sengaja mepet2...zzz*
Dan satu hal lagi yang membuat saya tambah down, yaitu saya tidak diterima!!!!! oh no, langit rasanya mau runtuh.....saya ditolak lagiiiiii!!! huaaa...benar-benar masa yang sulit. Jujur saja, hal itu membuat rasa percaya diri saya hilang. T_T
Hari tes SNMPTN pun tiba, saya bersama teman-teman saya yang lain pun mengikuti tes di UNJA Mendalo. Hari itu cukup menegangkan, karena merupakan hari penentuan terakhir di mana saya berkuliah.
Dalam mengerjakan soal-soalnya, saya 'agak' bisa, tetapi juga tidak begitu merasa bisa. Intinya, saya merasa performa saya kali ini lebih jelek dari saat UMB kemaren.
Seusai mengerjakan tes itu, hari-hari berikutnya saya tidak sama sekali mencoba mencari kunci jawaban ataupun berharap terlalu banyak tentang hasil SNMPTN itu seperti semangatnya saya saat UMB. Yang saya lakukan hanya pasrah dan berdoa agar apa yang saya dapatkan sesuai dengan apa yang seharusnya terbaik untuk saya.
Dilemma di tengah penantian pengumuman SNMPTN tanggal 1 Agustus 2009 membuat saya minder dan sedikit down. Hal yang paling males adalah saat orang lain bertanya tentang di mana saya berkuliah...D'oh! I really2 hated this question... *mungkin hal yang sama jg dirasakan oleh penanti SNMPTN yang lain*
Namun saat itu dengan pedenya saya tetap mengatakan, "Oh, saya sih sudah diterima di Trisakti, tapi ini lagi menunggu hasil tes UI....hehe"
Benar-benar mengimplikasikan ke-hopeless-an dan ke-tidak malu-an bahwa seorang seperti saya *yang sudah ditolak di mana2* malah berharap masuk UI *jurusan kedokteran lagi* di mana kursi di SNMPTN benar2 minim dan pendaftar benar2 banyak...huhuhu....tragis!!
*bersambung...hehe*
No comments:
Post a Comment