Unconditional Love

I have been asking what love is. For my entire life.

Now I think I know what it is.

Why are we rejecting the love we receive?

Why are we hiding the love we feel?

Why are we so attached to the object of love itself?

Is that really love?

When you love… you will not control

When you love… you do not expect something back

When you love… you let them free.

Sometimes our love is too much… or so we think.

Sometimes we just want to protect them from danger… or so we think.

Aren’t you just feeling insecure?

Aren’t you just afraid of being unloved-back?

Look around.

Have you not seen the love given by others?

Have you not acknowledged their gifts?

Have you loved them back?

Look inside.

Have you not acknowledged your feelings?

Have you been suppressing the love?

Or… have you been feeling guilty for loving?

Remember to love. Unconditionally. Including to ourselves.

London, 24th June 2019

Jangan salahkan aku, ini aku

Aku ini hanya tak tahu.

Dan aku ingin tahu.

Aku bertanya untuk menemukan cahaya,

agar kita bisa berdiskusi dari sana.

Janganlah kau merasa tersinggung

Aku tidak menyerangmu

Aku hanya ingin buktinya

Agar kubisa yakin, bahwa itu tak palsu.

Aku memang bukan orang yang penuh kehangatan

Ya, tak mudah kau beli rasa hormatku

Kau harus melewati ujian berat,

guna membuktikan kualitasmu.

Wahai kalian para pejuang.

Jangan malah kau salahkan aku

Yang memberimu ujian ini.

Bukan salahku jika kau tak lulus.

Belajarlah lagi dan cobalah lagi lebih baik.

Tahukah kamu,

Bahwa di balik tembok baja itu

Oasis nan indah sedang menunggu.

London, 20 Juli 2019 di malam biru

Pembelajaran Diri

Mungkin caraku bukan cara terbijak

Mereka juga manusia

Minimal kuharus bisa menghormati usahanya

Tanpa melihat apa hasilnya

Ya, kau benar.

Aku mungkin perlu berbenah

Bukan berarti aku harus setuju

Tapi tak perlu lah kupermalukan mereka.

Kuharus belajar lebih bijak

Untuk bisa melihat potensi kerusakan akibat ego mereka yang mungkin terusik

Kuharus sadar dan realistis

Bahwa mereka itu juga manusia, yang punya kebutuhan egonya.

Tak apalah mereka tak berpikiran terbuka.

Memang tak mudah untuk bisa berlapang dada.

Jadi harap maklumlah…

Dan hargai perasaan mereka.

Jika semua orang ingin dimengerti

Siapa yang akan mengerti aku?

Ah sudahlah, Lilis Kecil….

Tak usah berekspektasi untuk dipahami.

Tak apalah menjadi yang paling dewasa! Berbanggalah!

London, 20 Juli 2019 di malam sunyi